Minggu, 30 September 2012

Tipe Jaringan Berdasarkan Topologi

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya baik secara fisik maupun logik sehingga membentuk jaringan.

Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node (titik persambungan) pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud : 

1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi (coaxial cable) menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC (coaxial cable). Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Ciri-ciri
  1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
  2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
  3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer
  4. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
  5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
  6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
  7. Susah melakukan pelacakan masalah
  8. Discontinue Support.
Keunggulan dan kelemahan
  • Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
  • Hemat kabel.
  • Layout kabel sederhana.
  • Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
  • Kepadatan pada jalur lalu lintas.
  • Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.


2. Topologi Star (Bintang)

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan
  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  • Akses Kontrol terpusat.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
  • Paling fleksibel.

Kekurangan
  • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  • Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
  • Jaringan tergantung pada terminal pusat.
  • Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  • Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.
  • Gambar susah.


3. Topologi Ring (Cincin)

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI (Fiber Distributed-Data Interface adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km. FDDI terdiri dari dua Token Ring, yang satu ring-nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja) mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Kelebihan
  • Hemat kabel
  • Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data
Kelemahan
  • Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
  • Pengembangan jaringan lebih kaku
  • Sulit mendeteksi kerusakan
  • Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur)
  • Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles


4. Topologi Tree (Pohon)

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone (saluran yang menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan). Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.


5. Topologi Mesh (Tak beraturan)

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port.
Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
  • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
  • Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
  • Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini, setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
  • Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

6. Topologi Wireless (Nirkabel) 

Topologi wireless adalah salah satu cara untuk menghubungkan komputer-komputer dalam sebuah jaringan. la membangun sebuah jaringan dengan mengirim sinyal frekuensi radio di antara komputer-komputer untuk berbagi informasi.
Jaringan komputer yang menggunakan wireless sama dengan jaringan kabel tetapi satu perbedaan yang kongkret adalah jaringan wireless dapat dikoneksikan dalam ruang tertentu tanpa lokasi tetap. Oleh karena itu pengguna dapat bergerak bebas dan duduk dimana saja tanpa masalah (jika berada di dalam ruang akses frekuensinya).

Beberapa jenis-jenis jaringan komputer berbasis wireless yang dibagi menurut kecepatan akses jaringan dan biaya untuk mengimplimentasinya adalah :

Bluetooth
Teknologi ini tidak digunakan secara luas lagi dan tidak mampu menggantikan jaringan kecepatan tinggi di antara komputer. Bluetooth  menggunakan radio dengan frekwesi rendah untuk menghubungkan telepon dan komputer dalam jarak yang pendek . Topologi Bluetooth dikenal sebagai piconet atau PAN (personal area network). Piconet mengandung setidaknya dua sampai maksimum delapan perangkat Bluetooth dalam jaringan. Bluetooth memiliki jarak maksimal 10 meter (30 kaki) dan kecepatan ia berkomunikasi tidak sampai 1 Mbps, menggunakan sinyal radio dalam 2.4 Ghz atau yang sama dengan 802.11b.

IrDA
IrDA (inframerah) adalah sebuah standar untuk komunikasi perangkat dengan menggunakan sinar inframerah. Cara inilah remote control berfungsi. IrDA bergerak dengan kecepatan 4 Mbps dan bergerak dalam aliran yang lurus.

SWAP
HomeRF (RF atau Radio Frequency) adalah sebuah standar yang disebut Shared Wireless Access Protocol atau SWAP. SWAP memiliki enam saluran suara berdasarkan kepada standar Digital Enhanced cordless Telecommunications (DECT) dan spesifikasi wireless Ethernet 802.11 untuk data. Perangkat SWAP melakukan 50 loncatan sesaat dan memancar pada 1 Mbps. Efektivitas tergantung pada produsen dan jumlah gangguan yang ada di daerah yang digunakan.
Kelebihan SWAP:
  • Murah
  • Mudah dipasang
  • Tidak ada kabel tambahan diperlukan
  • Tidak ada titik akses
  • Ada enam saluran dupleks penuh (full duplex) dan satu saluran data
  • Mendukung hingga 127 perangkat setiap jaringan
  • Mendukung lebih dari satu jaringan
  • Mendukung enkripsi untuk keamanan data
Kelemahan SWAP:
  • Kecepatan koneksi lambat (biasanya 1 Mbps)
  • Jarak terbatas (20 sampai 40 meter)
  • Bisa menganggu perangkat komunikasi lainnya
  • tidak kompatibel dengan jaringan kabel saat ini
Penerima wireless yang digunakan untuk jaringan SWAP adalah kartu ISA, PCI atau PCMCIA yang memiliki antena. Jaringan SWAP adalah jenis jaringan peer-to-peer di mana  memudahkan akses ke rangkajan tetapi memiliki jumlah gangguan yang signifikan.

Wi-Fi
Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) meluncurkan Wi-Fi (wireless fidelity) sebagai alternatif bagi SWAP. Wifi kompatibel dengan variasi IEEE 802.11 yang juga dikenal sebagai IEEE 802.11b. Dengan kompatibilitas ke 802.11b, pirantinya mampu berkomunikasi pada kecepatan 11 Mbps. Meskipun akses maksimanya adalah 11 Mbps tetapi ia tidak tetap dan dapat menurun sehingga 1 Mbps. Namun ia tetap stabil dan mampu memberilkan dukungan yang baik kepada jaringan.
Kelebihan WI-FI:
  • Kecepatan (11 Mbps).
  • Jangkauan lebih jauh (75 sampai 125 meter)
  • Bisa dikombinasikan dengan jaringan kabel saat ini
  • Kompatibel dengan perangkat 802.11 DSSS
Kelemahan
  • Agak mahal
  • Kecepatan tidak konsisten

Pada saat sekarang ini jaringan wireless banyak di manfaatkan di kantor-kantor, rumahan dan Cafe internet karena feksibilitas, sehingga banyak yang menyukai dibanding jaringan kabel yang harus di bentang dan sedikit merepotkan, selain itu banyak kelebihan yang di tawarkan dalam jaringan komputer wireless.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar