Senin, 01 Oktober 2012

Layanan Jaringan WAN

1. PSTN ( Public Switched Telephone Network)



PSTN atau Public Switched Telephone Network adalah jaringan circuit-switched yang digunakan terutama untuk komunikasi suara di seluruh dunia, dengan lebih dari 800 juta pelanggan. Awalnya jaringan fixed-line analog sistem telepon, maka sekarang PSTN hampir seluruhnya digital dan juga termasuk ponsel maupun telepon tetap.
PSTN merupakan jaringan telepon tetap yang menggunakan kabel sebagai perantara/media penghubung. PSTN secara umum diatur oleh standar teknis yang dibuat oleh ITU-T (International Telecommunication Union – Telecommunications, ini mengatur spesifikasi yang dibutuhkan didalam pengembangan aplikasi berbasis Telecommunication yang berasal dari pengembangan Telecommunication Management Network - TMN), dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 secara umum dikenal dengan nomor telepon. Jaringan PSTN sudah dikenal lama oleh masyarakat luas, masyarakat pada umumnya memanfaatkan jaringn PSTN untuk telepon rumah dan jaringan internet, karena biaya yang dikeluarkan cukup murah dibandingkan dengan jaringan lainnya. Kabel yang digunakan untuk jaringan PSTN biasanya menggunakan kabel tembaga, karena kabel tersebut sangat kuat, tidak mudah karatan, tahan terhadap perubahan cuaca dan bisa menghantarkan sinyal dengan kuat dan jelas.
Yang termasuk jaringan PSTN diantaranya:
1. MSS (Mobile Satelite System)
2. Jaringan WIMAX
3. DSLAM ( Digital Subscriber Line Access Multiplexer)
4. Istilah Telekomunikasi Softswich
5. IP PABX
6. Private Automatic Branch Exchang (PABX)
7. CDMA 2000 1x
8. Multi Service Access Node (MSAN)
9. PON ( Passive Optical Network)
10. Dasar CDMA 2000 1x EV-DO Rev A
11. Konsep Dasar Global System For Mobile Comunikation (GSM)
12. Electronic Number Mapping
13. Konsep Dasar CDMA 2000 1x
14. Konsep Softswich
15. Sistem CDMA 2000 1x
16. ANS. Local 1.60


2. Leased Lines

Leased line adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi publik.
Umumnya, leased line digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasi data jarak jauh yang harus dilakukan secara terus-menerus.
Leased line memiliki beberapa tingkatan tarif yang bergantung kepada lebar jalur data (Bandwidth) yang mampu dikirimkan melalui leased line tersebut.

3. X.25

X.25 adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN.






 

4. Frame Relay



Frame-relay sama halnya dengan ATM, dirancang sedemikian rupa untuk menampilkan skema transisi yang lebih efisien dibanding X.25. Standar frame-relay muncul lebih awal dibanding ATM, banyak aplikasi komersial yang memanfaatkannya, namun belakangan ketika ATM muncul beberapa aplikasi untuk networking data berkecepatan tinggi berpindah dari frame-relay ke ATM.


Frame-relay dirancang untuk menghilangkan overhead yang ada pada X.25. Perbedaan utama antara frame-relay dan X.25 adalah:
  • Pensinyalan kontrol panggilan bahwa pada koneksi logik yang terpisah dari data pemakai. Simpul-simpul (node) perantara tidak perlu mempertahankan tabel-tabel status.
  • Koneksi logik untuk multiplexing dan switching dilakukan pada lapisan 2 sebagai pengganti lapisan 3, berarti menghilangkan satu lapisan pengolahan secara keseluruhan.
  • Tidak terdapat flow-control dan error-control lompatan demi lompatan. Bila diaplikasikan secara keseluruhan maka flow-control dan kontrol kesalahan ujung-ke-ujung merupakan tanggung jawab lapisan yang lebih tinggi
Jadi dengan frame-relay sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan, dan sebuah balasan, yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame. Tidak terdapat pertukaran frame-frame data dan balasan lompatan demi lompatan.
Kekurangan utama frame-relay adalah hilangnya kemampuan flow-control dan error-control jalur demi jalur
Kelebihan frame-relay adalah adanya proses komunikasi yang ringan, penundaan lebih rendah dan laju penyelesaian yang lebih tinggi. Frame-relay dapat dipergunakan pada akses dengan kecepetan sampai 2 Mbps.

 

5. ISDN (Integrated Services Digital Network)

ISDN (Integrated Service Digital Network) merupakan hasil penggabungan antara teknologi komunikasi dengan teknologi komputer, dimaksudkan untuk jaringan telekomunikasi publik yang mampu memberi layanan terintegrasi, seperti suara, video, dan data.

Narrowband ISDN adalah generasi pertama ISDN yang didasarkan pada pemakaian saluran 64 Kbps sebagai unit dasar switching dan berorientasi circuit switching. Kontribusi teknis utama dari narrowband ISDN adalah frame-relay.

Broadband ISDN, generasi kedua, mendukung rate data yang sangat tinggi (100 Mbps) dan berorientasi  packet switching. Kontribusi teknis utama dari broadband ISDN adalah Asynchronous Transfer Mode (ATM) yang juga disebut sebagai cell-relay.
Channel-channel ISDN adalah:
  • Channel B: 64 Kbps
  • Channel D: 16 atau 64 Kbps
  • Channel H: 384 Kbps (H0), 1536 Kbps (H11), dan 1920 Kbps (H12)
Channel B: adalah channel pemakai dasar, dapat dipergunakan untuk membawa suara digital (64 Kbps PCM), data berkecepatan tinggi (circuit switched dan packet switched), faksimile, dan juga video.

Channel D: memiliki dua tujuan, pertama untuk membawa informasi pensinyalan kontrol panggilan circuit switched, dan kedua bisa dipakai untuk sebagai packet switching atau hubungan jarak jauh berkecepatan rendah pada saat tidak ada informasi pensinyalan.

Channel H: tersedia bagi informasi pemakai pada rate bit yang tinggi. Pemakai dapat menggunakan channel tertentu seperti trunk berkecepatan tinggi atau membagi-bagi channel sesuai skema TDM yang dimiliki. Contoh aplikasinya meliputi faksimile cepat, video, data berkecepatan tinggi, audio bermutu tinggi, serta aliran-aliran informasi multiple pada rate data yang lebih rendah.

Ada layanan akses utama yang disediakan, yaitu: BRI (Basic Rate Interface) dan PRI (Primary Rate Interface). BRI menyediakan 2 channel B dan 1 channel D, total 192 Kbps. PRI menyediakan 23 channel B, dan 1 channel D (64 Kbps) dengan total 1,544 Mbps, atau 30 channel B ditambah 1 channel D (64 Kbps) dengan total 2,048 Mbps.


6. ATM ( AsynchronousTransfer Mode)


Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.
Mengenal Asynchronous Transfer Mode
Asynchronous Transfer Mode merupakan standar internasional untuk cell relay di mana multiple tipe layanan (semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan dalam fixed length (53-byte) cells. Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell) berlangsung dalam perangkat keras (hardware), dengan demikian akan mereduksi keterlambatan transmit. ATM dirancang untuk transmisi media berkecepatan tinggi seperti E3, SONET, dan T3.
Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut sel. Ukuran sel pada ATM adalah 53 oktet (1 oktet = 8 bit) yang terdiri dari :
- 48 oktet untuk field informasi, dan
- 5 oktet untuk header.

Sebagai teknologi yang dipilih oleh International Telecommunication Union (ITU, sebelumnya CCITT) untuk ISDN jalur lebar (broadband), protokol komunikasi ini juga dispesifikasikan oleh ATM Forum untuk transmisi 155 Mbps pada layer data link menggunakan kabel twisted pair dan aplikasi dalam pengkabelan fiber optik dalam versi yang terakselerasi dari Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM) untuk membawa banyak aliran informasi melalui sebuah kanal komunikasi.
ATM berbeda dalam beberapa hal dari teknologi data link lain yang lebih umum seperti Ethernet. Sebagai contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras yang disebut ATM Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung transmisi, dan data mengalir langsung dari sumber ke tujuan. ATM tidak menggunakan paket dengan panjang yang berubah-ubah, tetapi menggunakan sel berukuran tetap.
Kinerja ATM diekspresikan dalam bentuk tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis sebagai "OC-xxx". Tingkatan kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara teknis bisa dicapai dalam ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah tingkatan kinerja yang lebih umum untuk ATM. ATM dirancang untuk mendukung pengelolaan pita lebar (bandwidth) yang lebih mudah. Tanpa adanya routing dan dengan sel berukuran tetap, pengguna dapat dengan mudah memonitor dan mengendalikan pita lebar (bandwidth) ATM dibandingkan dengan Ethernet.
Karakakteristik
Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data. Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar